
FBS sudah 16 tahun
29 Mei 2025
Strategi
Sejak dahulu kala, logam mulia, seperti emas, platinum, dan perak, telah menjadi sumber kestabilan finansial bagi masyarakat, terutama pada masa ketidakpastian. Perang datang dan pergi, abad berganti, tetapi logam tetap menjadi aset safe haven terbaik untuk investasi. Mengapa logam mulia begitu penting bagi investor? Mari kita cari tahu.
Saat Anda berencana berinvestasi di emas, jangan berharap membeli atau menjual batangan emas secara fisik. Sebaliknya, Anda akan melakukan transaksi berdasarkan harga spot emas. Harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mencerminkan perubahan global di pasar. Mari kita lihat alasan memilih emas itu baik untuk strategi investasi Anda.
Logam kuning ini telah lama menjadi bagian penting di pasar keuangan. Pada masa lalu, emas digunakan untuk mendukung mata uang fiat. Selama periode standar emas, uang kertas harus didukung oleh jumlah emas yang sama dalam cadangan suatu negara.
Dari tahun 1980-an hingga awal 2000-an, minat terhadap logam mulia ini sangat rendah karena saham naik dan pertumbuhan ekonomi yang kuat serta stabil. Harga emas berada di kisaran $300 hingga $500 selama periode itu. Minat terhadap emas meningkat setelah krisis finansial 2008. Harga bahkan mencapai $1.907 pada Agustus 2011. Ekonomi AS yang mulai pulih serta kenaikan suku bunga The Fed melemahkan emas sejak 2013, tetapi logam mulia ini tetap menarik bagi investor.
Emas adalah aset safe haven yang tetap stabil di saat ketidakpastian, termasuk penurunan pasar investasi, utang nasional yang tinggi, mata uang yang melemah, inflasi tinggi, perang, dan ketidakstabilan sosial.
Sejarah standar emas membuat emas berperilaku lebih seperti mata uang daripada komoditas.
Emas juga menjadi objek spekulasi.
Emas bersifat universal: tahan lama, mudah dibawa, dan diterima secara luas.
Berbeda dengan mata uang utama, emas tidak didukung oleh tingkat pekerjaan, produksi, atau infrastruktur. Sama halnya dengan komoditas lain, seperti minyak atau jagung, emas memiliki karakter fisik. Namun, harga emas biasanya bergerak independen dari penawaran dan permintaan industrinya.
Faktor-faktor utama penggerak harga emas meliputi:
Cadangan bank sentral. Bank sentral menyimpan emas untuk diversifikasi portofolio. Emas juga bisa digunakan untuk likuiditas darurat atau intervensi mata uang. Selain itu, bank sentral memperhatikan kondisi ekonomi suatu negara saat memutuskan untuk membeli atau menjual emas. Jika bank sentral memutuskan melakukan diversifikasi cadangan moneter, harga emas biasanya naik.
Penghindaran risiko. Sentimen pasar saham juga sangat berpengaruh pada harga emas. Saat dinamika risk-off meningkat, investor cenderung menjual saham dan beralih ke emas yang lebih aman dan stabil.
Suku bunga bank sentral. Ini adalah faktor historis yang memengaruhi harga emas. Saat suku bunga riil rendah, alternatif investasi lain menawarkan imbal hasil rendah atau negatif sehingga investor terdorong ke emas. Sebaliknya, saat suku bunga tinggi, daya tarik emas sebagai safe haven menurun.
Dinamika USD. Karena harga emas menggunakan dolar AS, terdapat korelasi terbalik yang besar, yaitu keduanya bergerak ke arah yang berlawanan. Jika investor menjual dolar AS di pasar, emas menjadi lebih menarik sehingga harganya naik. Sebaliknya, jika dolar AS menguat, harga emas cenderung turun. Namun, Anda harus tahu bahwa hal ini tidak selalu terjadi dalam semua kasus. Ini biasanya terjadi pada masa krisis dan ketidakpastian besar dalam perekonomian.
Indeks Harga Konsumen cenderung berkorelasi langsung dengan perubahan harga emas. Jika inflasi tinggi, para investor mencari aset yang lebih dapat diandalkan, sehingga mereka memilih emas. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi baik, permintaan terhadap emas menurun dan harga aset tersebut menjadi lebih murah.
Negara penghasil emas. Ketidakpastian politik di negara-negara penghasil emas, serta sanksi yang diterapkan kepada mereka, dapat memengaruhi tingkat produksi emas sehingga meningkatkan harganya. Namun, karena tidak ada dokumen resmi yang dikenal luas yang mewakili tingkat produksi kepada investor, ini merupakan faktor yang paling kurang informatif untuk tujuan investasi.
Perak adalah logam paling populer kedua di kalangan investor. Seperti halnya emas, perak juga lama dianggap sebagai mata uang. Contohnya, pound Inggris dulu disebut “pound” karena setara dengan satu pound perak sterling. Faktor-faktor yang memengaruhi harga perak mirip dengan emas dan pergerakan harga keduanya serupa, tetapi volatilitas perak sedikit lebih rendah.
Platinum adalah logam paling langka yang digunakan untuk tujuan finansial. Harga platinum lebih dipengaruhi oleh permintaan industri dan proses penambangan. Produksinya terkonsentrasi di lebih sedikit negara dibandingkan emas sehingga volatilitasnya lebih tinggi dibanding logam lain. Selain itu, platinum lebih sensitif terhadap ketidakpastian dunia.
Tembaga adalah logam merah lunak dengan pasokan terbatas. Logam ini digunakan untuk pipa, kabel listrik, radiator mobil, dan kebutuhan penting lain. Karena industrialisasi dan elektrifikasi cepat, permintaan tembaga meningkat pesat.
Anda bisa berinvestasi tembaga secara langsung atau tidak langsung. Investasi secara langsung bisa dilakukan dengan membeli batangan atau koin tembaga dan menyimpannya selama harga tembaga naik.
Anda juga bisa trading futures tembaga dengan membeli atau menjual sejumlah tembaga pada tanggal jatuh tempo tertentu.
Untuk investasi tidak langsung, Anda bisa membeli saham perusahaan tambang tembaga, seperti BHP Group, Southern Copper, atau Freeport-McMoRan. Ada juga ETF tembaga yang mengikuti harga tembaga. ETF memegang batangan tembaga, futures tembaga, atau saham perusahaan tambang tembaga. Pilihan lain adalah opsi trading dan reksa dana tembaga.
Seperti komoditas lain, harga tembaga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan serta sangat tergantung pada aktivitas ekonomi global. Ada korelasi kuat antara pertumbuhan PDB Tiongkok dan harga tembaga. Ini karena Tiongkok menyumbang permintaan tembaga terbesar dunia.
Selain itu ada korelasi menarik antara harga tembaga dan minyak. Harga tembaga biasanya naik mengikuti tren naik harga minyak karena konsumsi energi yang juga naik.
Di bawah ini adalah grafik tren naik futures tembaga sejak 2021.
Paladium adalah logam yang mirip dengan platinum. Ini adalah elemen penting dalam produksi produk elektronik serta konverter katalitik mobil. Logam ini juga digunakan untuk mengembangkan alat deteksi karbon monoksida.
Anda bisa berinvestasi langsung dengan membeli paladium di harga spot atau lewat kontrak futures. Paladium juga bisa diperdagangkan sebagai CFD (kontrak untuk perbedaan).
Faktor utama penggerak harga paladium adalah penawaran dan permintaan. Peralihan dari mobil diesel ke bensin yang menggunakan paladium di konverter katalitik menyebabkan industri otomotif memengaruhi harga paladium.
Di bawah ini adalah grafik performa mingguan paladium sejak November 2021.
Sebagai kesimpulan, investor memilih logam sebagai aset yang aman selama masa ketidakstabilan. Aset ini menawarkan keuntungan yang lebih stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi pasar.
Dengan mendaftar, Anda menyetujui ketentuan Perjanjian Pelanggan FBS dan Kebijakan Privasi FBS dan menanggung semua risiko yang terdapat dalam operasi trading di pasar keuangan dunia.